Ketika sekawanan semut
menginginkan rintik hujan
mereka berbaris memberondong
setongkol milu basi
menimbun dalam serpihan menggunung
di bukit sarang mereka
dan mereka pun tidur lelap
tak peduli di luar
hujan atau terik
Ketika aku memimpikan terik
aku menguap keras-keras
lalu mendengkur di bawah selimut
bermimpi bersama bantal dan guling
Ketika mentari menghamburkan karunia
semut-semut itu menjelma
menjadi laskar tak terkalahkan
dan aku terkapar dalam hasrat
Perum, 14/01/99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar