KETIKA MENTARI TERBIT

apa yang harus kusumpahi
jika perjalanan malamMu adalah keagungan
mentari pagiMu adalah siulan nyanyian suci
hingga embun tak bisa menahan pesona
terbang dan menari di atas awan
menyambut sabdaMu
yang hanya Kau memgetahuinya
apa yang harus kusembunyikan
jika jiwaku telanjang dikekudusanMu
hingga suara hatiku hanya seonggok egois
mengais di lautan takdir
berenang di puncak kepekaan mahakuasaMu
apa yang harus kutangisi
jika linangan airmataku
adalah kehendakMu
batinku adalah keinginan
langkahku adalah kehendak
namun sabdaMu menanti di mentari pagi
ketika pancaran karuniaMu
terbit di ufuk timur

19/08/98

Tidak ada komentar:

Posting Komentar