PAGI-PAGI AKU KELUAR RUMAH

kuhapus tetesan air hujan
di kaca mobil
menatap di tepian jalan
menembus segala jelaga
ternyata di luar hujan deras

kuusap wajahku dengan pelangi
tak sekejap pun mata terantuk
di langit ada lukisan
sayang aku tak dapat menikmatinya
dan payung
itu pun kubuang jauh-jauh
kakiku menyibak genangan air di aspal
kini tubuhku kuyup dalam keriuhan
herannya aku tak kedinginan
dan gagang telepon umum itupun menjadi
mulut munggil yang berbicara
ternyata aku masih harus
menikmati hujan

Tateli, 02/01/99

Tidak ada komentar:

Posting Komentar