menatap pundak yang baru saja pergi
dan bayang yang lenyap ditelan kegalauan
ia terpaku dengan heran
mengapa sapaan tadi melawat
kalau sekarang embun menguap
ia tetap berdiri dengan keraguan
tak ada decak
tak ada tanya
karena ia sendiri tidak mau
tidak sama sekali
(teruntuk Eby)
Tateli, 15/Jan-01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar