PERJAMUAN PASKAH PARA TOKEK, CICAK DAN BURUNG GEREJA

tokek… tokek
hai para tokek harap kumpul

cek… cek
mohon kesediaan para cicak
untuk berkumpul

cit… cit
hinggaplah disini para
burung gereja

lalu digelarlah meja panjang
bersatu dan berbaur
dalam perjamuan paskah
para binatang penghuni greja
ada anggur berkadar alkohol tinggi
yang dicuri dari hamba tuhan
ada cake keju penganti roti
yang dicuri dari uang korupsi
ada kursi beralas bantal
yang dicuri dari manipulasi
ada gelas bertatakkan kristal
yang dicuri dari tumpukan kolusi
ada cawan berhiaskan emas
yang dicrui dari kemunafikan
tak ada khadim
sebab semua merasa sederajat
tokek
cicak
burung gereja
berbaur satu dan semua jadi khadim
semua jadi umat
semua jadi kostor
semua jadi majelis
hening sesaat
lalu burung gereja membuka prosesi
“hadirin yang dikasihani tuhan
(begitu menurut yang yang selalu diucapkan)
hari ini kita berkumpul
untuk merayakan perjamuan paskah
mari kosongkan hati dan pikiran kita
dan biarkan semua nyanyian duniawi
merasuki kalbu kita”
tokek angkat bicara
“buka mata hati pikiran kita
birakan uap napsu masuk
ke ubun-ubun kita
dan sebentar lagi kita akan menari
di atas marmer gereja yang mentereng
di atas karpet mimbar yang mahal
kita menari
di antara kursi berbantal busa”
cicak tak kalah
“ayo kidungkanlah mars
pembantaian raja kita
kita tak perlu lagi raja
karena kita semua adalah raja
bukan hanya raja di atas segala raja
tapi raja di atas segala-galanya”
lalu koor
“minumlah
sambil ingat bahwa darah ini
adalah darah pembantaian sesama kita
yang dibantai karena tak mampu
beli pakaian
sepatu
gelang
kalung
kaus kaki
untuk ke gereja
ingat darah ini adalah darah kelezatan
lembaran uang durhaka kita”
dan mereka pun minum dengan rakusnya
hingga tetesan terakhir sloki
dan teler tidak karuan
“makanlah
sambil renungkan bahwa cake ini
adalah hasil jerih payah kita
menipu sesama yang bodoh
karena memang kita tak peduli
terhadap mereka
sebab gereja dibangun
hanya bagi orang pintar
gereja megah dilapisi tegel
hanya untuk yang tahu baca tulis
makanya kita tak peduli
apakah mereka punya alkitab”
dan mereka pun makan dengan lahapnya
sampai kenyang dan buncit perutnya
lalu meletus
dan semua usus keluar
berhamburan di udara
menempel di dinding dan lantai gereja
kotor
jijik
hina
sehina tuhan memandang umatnya

demikianlah
para tokek, cicak dan burung gereja
merayakan perjamuan paskah
sesuai dengan apa yang mereka saksikan
dari jemaat pemilik gereja
bukan perbuatannya
tapi hatinya.

Manado, 21 Maret 97

Tidak ada komentar:

Posting Komentar