MATAHARI TAK SEINDAH DULU

    (untuk: iching)

kutambatkan kayuhan biduk cintaku di labuhan yang teduh
kala matahari menebar pesona lembayung cahya senjanya
kutersipu oleh ragu yang menyentak nurani sewaktu menoleh kesamping
matahari tak seindah dulu lagi
bayangnya terlalu tulus tuk disentuh
terlalu suci tuk diajak kembara
pada bayu yang semilir pelan menghempas buih pada karang
kulemparkan senyuman
di sana pernah ada cerita
di sana pernah ada kisah
terlalu sakit tuk dikenang
matahari tak seindah dulu lagi
kuraih biduk dan mencoba mendayung ke tengah gelombang
hempasan buih-buihnya pada nurani pecah membasahi pundakku
ternyata aku masih bisa kuyup
kutatap matahari yang sebentar akan tenggalan
pesonanya semakin kemuning di fatamorgana
andai kau seperti dulu lagi
kan kuraih dan kupeluk tak kulepaskan
tapi kau tak seindah dulu lagi
aku terlalu hina untuk semua itu
bahkan untuk ucap namammu
labuhan ditelan senja sore
aku hanya bisa menantikan esok pagi
seandainya kau masih bisa bersedekah
terbit di nuraniku
andai itu bisa terjadi
matahari tak seindah dulu lagi
kukembangkan layar menelusuri samudera
menatang gulita gelombang dalam asa yang tak berputus
dalam kayuhan keyakinan nurani kutahu
ketulusan mengalahkan segala-galanya
semoga di akhir perjalanan kumelihat matahari terbit
walau hanya sejenak
sepenggal waktu
agar kudapat berkata pada janji dan sumpah itu
waktu telah membuktikannya
pathei mathos
walau matahari tak seindah dulu
kulayari terus samudera ini
dengan kayuhan pada ketulusan
:cinta

Tateli, 28/01/00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar