(sebuah lakon)
tiba-tiba aku terdampar di padang
,yang entah akan kuliskan dengan apa
fatamorgana
,demikian silaunya cahaya itu
membetot setiap otot
hingga mengurat
melukis langit dengan linangan
entah
,masihkah sejuk tetesan yang mengalir perlahan jatuh dari langit hingga membuat detik berjalan begitu bosan dan tak pernah pasti apakah ia ragu atau sekedar tidak punya pilihan
siluet
,itulah yang kusaksikan
sangat samar
hingga mulutku tak bisa menggatup
dan lidahku kaku
genggaman
,itulah yang dapat kuraih
dan pegang kuat-kuat
hingga nafasku terengah-engah
dan aku lemas tak berdaya
sama sekali
tiba-tiba padang itu berubah
,dan kini benar-benar tandus
api,
telah menghanguskan segala
angin,
telah melenyapkan ada
air,
telah membasuh iota
kuselimuti diriku dengan ragu
hanya itu kekuatan yang tersisa
di langit
dengan sangat malasnya
hingga alam pun sangsi
tergantung lemas
di barat bulan
di timur matahari
entah siapa punya siapa
yang ada hanya kepakan merpati
membelah langit
menerjang angkasa
menyibak awan
dari timur ke barat
dengan keberanian
yang luar biasa
hanya itu!
tiba-tiba padang itu menanggis
,membanjiri setiap sudut
linangan air mataku tumpah
mencairkan kefanaan
dan aku lenyap
benar-benar lenyap
hingga yang ada
benar-benar hanya sebuah padang
,yang entah akan kulukiskan dengan apa
Tateli, 19/Jan-01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar