GERHANA

selintas cahaya melesat ke ruang angkasa
lelaki itu memandang dengan keraguan
pekat malam terlalu dingin
inginnya ia menghitung bintang
namun jagat tak bermurah
hanya ada tangisan
kesunyian menelan batu
kesenyapan membalut embun
ia berdiri tak goyah
terlalu yakin

lelaki penantang malam
kuberontak pada fana
dunia belum kiamat
sementara bangkai-bangkai busuk
bertaburan tanpa kubur
nyawa kehilangan harga
dan azasi hanya nyanyian
aku mengumpat pada belenggu
lepaskan! lepaskan!
jika ingin saksikan aku manusia
aku hanyalah monster
aku bahkan khianat
mungkin khianat
lepaskan! lepaskan!

lelaki berdiri di tepian jembatan
tak ada bunyi
tak ada gerak
dalam kaku terlintas bayang:
abraham memangku miskin papa
kesenyapan mencipta nada
‘salibkan dia! salibkan dia!’

siapa yang harus kusalib?

Tateli, 26 January 2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar